Artikelmu Direvisi? Jangan Panik! Ini Cara Cerdas Membalas Komentar Reviewer Agar Artikelmu Lolos!

Menerima notifikasi revisi dari jurnal memang kadang bikin deg-degan. Tapi, ini bukan akhir dunia, justru ini kesempatan emas agar artikelmu jadi lebih baik dan akhirnya bisa terbit! Kuncinya ada di cara kita membalas komentar para reviewer. Yuk, simak tipsnya:

  1. Awal yang Baik: Bersikap Profesional dan SopaSaat menerima feedback, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengucapkan terima kasih. Anggap reviewer sebagai mitra yang ingin membantu artikelmu. Jaga nada balasanmu agar tetap sopan, terbuka, dan hindari kesan defensif. Ingat, mereka meluangkan waktu untuk membaca dan memberikan masukan.
  2. Jawab Komentar Sistematis, Jangan Ada yang Terlewat!Ini penting banget! Pastikan kamu menanggapi setiap komentar satu per satu. Gunakan penomoran atau poin-poin agar balasanmu mudah dibaca dan tidak ada komentar yang terlewat. Ini menunjukkan bahwa kamu serius dan teliti.
  3. Jelaskan Detail Perubahan yang Kamu LakukanSetelah menanggapi, jelaskan bagian mana saja yang sudah kamu revisi dan bagaimana perubahan itu menjawab komentar dari reviewer. Berikan penjelasan yang spesifik, misalnya: “Pada paragraf ketiga halaman 5, kami menambahkan….”
  4. Kalau Ada Komentar yang Tidak Bisa Dipenuhi? Jelaskan Secara Ilmiah!Ada kalanya kamu tidak bisa atau tidak setuju dengan beberapa masukan. Jika ini terjadi, jelaskan alasan ilmiahmu dengan sopan dan logis. Jangan sungkan untuk memberikan solusi alternatif jika memungkinkan. Penting untuk tidak terkesan menolak mentah-mentah.
  5. Pastikan Akurasi dan Konsistensi Setelah RevisiSetelah melakukan perubahan, periksa kembali seluruh artikelmu. Pastikan semua revisi sudah sesuai dengan standar jurnal dan konteks penelitianmu. Jangan lupa cek ulang semua sitasi dan data yang mungkin ikut berubah karena revisi. Konsistensi adalah kunci!
  6. Gunakan Bahasa yang Jelas dan RingkasDalam membalas, hindari penjelasan yang bertele-tele. Fokus pada inti perubahan dan alasan di baliknya. Semakin jelas dan ringkas balasanmu, semakin mudah reviewer memahami upaya revisimu.
  7. Lampirkan Bukti Pendukung Jika DiperlukanUntuk meyakinkan reviewer, kadang kamu perlu menyertakan bukti pendukung. Ini bisa berupa kutipan dari literatur lain, tabel, grafik, atau dokumen pendukung lainnya. Bukti akan membuat balasanmu lebih kuat dan terpercaya.

Dengan mengikuti tips ini, kamu tidak hanya meningkatkan peluang artikelmu untuk diterima, tetapi juga menunjukkan profesionalisme dan komitmenmu sebagai peneliti. Semangat merevisi!

Penulis: Windi Alfaisa