Pentingnya Mencatat Proses Pencarian dalam SLR dan Analisis Bibliometrik

Menyusun Systematic Literature Review (SLR) atau Analisis Bibliometrik bukan cuma soal mencari artikel sebanyak-banyaknya lalu menganalisisnya. Ada satu hal penting yang sering diabaikan: mencatat proses pencarian literatur. Banyak peneliti, terutama yang baru pertama kali melakukan SLR/Bibliometrik, berpikir bahwa mereka bisa langsung mencari ulang jika butuh artikel tambahan. Tapi faktanya, kalau pencarian tidak dicatat dengan baik, Anda bisa kehilangan jejak, kesulitan mereplikasi pencarian, atau malah terjebak dalam lingkaran hasil pencarian yang sama.

Jadi, kenapa sih mencatat proses pencarian itu penting? Yuk, kita bahas!

1. Menjaga Konsistensi dan Reproducibility

SLR/Bibliometrik adalah metode penelitian yang harus sistematis dan dapat direplikasi oleh orang lain. Kalau Anda tidak mencatat query pencarian, database yang digunakan, dan filter yang diterapkan, maka pencarian Anda jadi tidak terstruktur dan sulit diulang dengan hasil yang sama.

Misalnya, kalau Anda mencari artikel di Scopus dan/atau Web of Science (WoS) hari ini lalu mencoba mencarinya lagi sebulan kemudian, ada kemungkinan hasil yang Anda dapatkan akan berbeda. Oleh karea itu penting mencatat query yang digunakan termasuk kapan dilakukan pencarian dan hasilnya. Selain itu, dalam publikasi ilmiah, transparansi itu penting. Kalau Anda tidak bisa menunjukkan bagaimana cara Anda mendapatkan artikel yang ditinjau, kredibilitas penelitian bisa dipertanyakan.

2. Menghindari Duplikasi atau Kehilangan Artikel Penting

Tanpa pencatatan yang jelas, ada risiko Anda tidak sengaja melewatkan artikel penting atau menggunakan artikel yang sama lebih dari sekali dalam proses seleksi. Ini bisa membuat hasil SLR/Bibliometrik jadi bias atau tidak lengkap.

Misalnya, Anda menemukan sebuah artikel bagus di Google Scholar lalu menyimpannya. Kemudian, Anda melakukan pencarian lagi di Scopus dan menemukan artikel yang sama, tapi dengan format kutipan yang berbeda. Kalau Anda tidak mencatat hasil pencarian sebelumnya, Anda mungkin akan mengira artikel itu berbeda dan memasukkannya dua kali dalam analisis.

3. Memudahkan Revisi Strategi Pencarian

Pernah nggak, saat mulai membaca artikel, Anda sadar bahwa kata kunci yang digunakan di pencarian awal kurang tepat atau terlalu sempit? Ini hal yang sangat umum terjadi.

Misalnya, saat pertama kali mencari artikel tentang “Artificial Intelligence in Healthcare”, Anda hanya menggunakan kata kunci “AI AND healthcare”. Setelah membaca beberapa artikel, Anda menyadari bahwa ada istilah yang lebih spesifik seperti “Machine Learning for Medical Diagnosis” atau “Deep Learning in Healthcare Systems” yang lebih relevan. Kalau Anda tidak mencatat pencarian awal, akan sulit untuk mengetahui apa saja yang sudah dicari dan bagaimana cara memperbaikinya.

Jadi jangan sepelekan pencatatan! Mencatat proses pencarian dalam SLR dan Analisis Bibliometrik bukan hanya untuk formalitas, tapi mempermudah pekerjaan Anda sendiri. Tanpa catatan yang jelas, Anda bisa kehilangan banyak waktu karena harus mencari ulang, menyaring ulang, dan bahkan membaca ulang artikel yang sudah ditemukan sebelumnya.

Jadi, kalau ingin hasil penelitian yang lebih sistematis, efisien, dan bisa direplikasi, pastikan selalu mencatat pencarian literatur dengan baik! 🚀